Jenis-Jenis Gerakan Lempeng Tektonik, Materi IPA Kelas 8 SMP
GridKids.id - Artikel Belajar dari Rumah (BDR) kali ini masih membahas materi IPA Kelas 8 SMP Bab 6 tentang Struktur Bumi dan Perkembangannya.
Dalam buku materi IPA Kelas 8 SMP Bab 6 Kurikulum Merdeka Terbitan Kemdikbud, hlm. 180-188 dijelaskan tentang lempeng tektonik.
Litosfer adalah bagian kerak Bumi dan Mantel luar yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos yang berarti batuan dan sphaira yang berarti lapisan.
Lempeng litosfer disebut juga dengan lempeng tektonik yang mengapung di atas cairan panas dari mantel dalam dan inti luar karena ada lempeng tektonik.
Lempeng inilah yang punya kerapatan massa jenis yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian mantel dalam dan inti luar Bumi.
Tapi, cairan yang ada di bagian lapisan inti luar Bumi pekat karena berisi lelehan logam-logam, sehingga enggak seperti air, sehingga gerakannya jadi lambat.
Lapisan mantel yang berisi cairan magma yang disebut astenosfer.
Awalnya Bumi ini adalah satu daratan besar yang merupakan gabungan dari seluruh benua.
Hal ini dikemukakan pertama kali oleh Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dari Jerman pada 1915.
Daratan Bumi ini disebut dengan nama Pangea yang berjuta-juta tahun lalu terpecah jadi dua daratan besar.
Dua daratan besar itu adalah Gondwana (Australia, Antarktika, Amerika Selatan, Afrika, dan India) dan Laurasia (Amerika Utara, Eropa, sebagian besar negara Asia).
Baca Juga: Mari Mencari Tahu: Simulasi Gempa Bumi, IPAS Kelas 5 SD Tema 8
Lalu, apa sajakah jenis-jenis gerakan lempeng tektonik yang harus kamu ketahui?
Teknik Gerakan Lempeng Tektonik
1. Pergerakan Divergen atau Saling Menjauh
Gerakan dua lempeng yang saling menjauh disebut dengan pergerakan divergen yang membentuk renggangan atau area kosong.
Nantinya renggangan atau area kosong ini nantinya diisi oleh material yang naik dari lapisan di bawahnya.
Akibatnya terbentuklah tanggul dasar samudera (mid-oceanic ridge) dan adanya aktivitas vulkanisme bawah laut.
Pergerakan divergen adalah gerakan lempeng benua Afrika dan Amerika Selatan yang mengakibatkan semakin lebarnya jarak antara kedua benua tersebut dan terbentuk tanggul dasar samudera atlantik atau Mid- Atlantic Ridge.
2. Pergerakan Konvergen atau Saling Bertumbukan
Pergerakan Konvergen adalah gerakan dua lempeng yang saling mendekati, sehingga saling bertabrakan/bertumbukan.
Terjadinya gerakan konvergen bisa membentuk palung di dalam laut atau pegunungan tinggi juga gunung berapi.
Pegunungan Himalaya terbentuk dari pergerakan konvergen antara lempeng benua Hindia dan Eurasia.
Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Gempa Bumi Sering Terjadi di Wilayah Indonesia
Pegunungan ini punya puncak tertinggi dunia yaitu gunung Everest yang mencapai ketinggian 8.848 m.
Palung terdalam ada di Filipina yaitu Palung Mariana (11.000 m) yang terbentuk karena gerakan saling mendekatnya lempeng samudera Pasifik dan lempeng Eurasia.
Indonesia terletak pada tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-Australia.
Proses mendekat dan pertumbukan ketiganya disebut sebagai zona subduksi.
Inilah yang membuat Indonesia punya gugusan gunung berapi (ring of fire) di sepanjang wilayah Pasifik.
Tanda gunung berapi ditunjukkan oleh bentuk segitiga merah dengan tanda seru di dalamnya.
3. Pergerakan Transform atau Saling Berpapasan
Pergerakan transform terjadi karena ada gesekan berlawanan arah pada dua lempeng yang saling berpapasan kemudian mengalami gerakan mendatar (sesar mendatar) dan memanjang.
Gesekan dengan energi yang terakumulasi inilah yang menyebabkan terjadinya gempa Bumi dengan kedalaman dangkal.
Di Indonesia juga ada contoh gerakan sesar mendatar yaitu patahan yang sangat panjang dari Aceh sampai teluk Semangko Lampung.
Patahan ini disebut dengan Patahan Semangko yang terbentuk akibat gerakan lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.
Gerakan lempeng inilah yang membentuk pegunungan barisan di Pulau Sumatera.
SUMBER : https://kids.grid.id/read/473689979/jenis-jenis-gerakan-lempeng-tektonik-materi-ipa-kelas-8-smp?page=all
0 komentar:
Posting Komentar